Sosialisasi Program Pendidikan Sanitasi dan Cinta Lingkungan

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gunung Mas, (Gumas) melalui Bidang Pembinaan Paud Dikmas  menggelar sosialisasi Program Pendidikan Sanitasi dan Cinta Lingkungan untuk Taman Kanak – kanak percontohan Tahun 2018 bagi guru-guru  dan Kepala TK yang menjadi TK percontohan  yaitu TK Negeri Pembina Kuala Kurun, TK Negeri Pembina Sepang, TK Negeri Pembina Tumbang Jutuh dan PAUD Terpadu Negeri Kampuri di Aula Hotel Lising, Selasa (8/5/2018) kemaren sore.

Dalam sambutan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gunung Mas Drs. Muhamad Rusdi melalui Kepala Bidang Pembinaan Paud Dikmas Indra Yustina, S.Kom. mengatakan, dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tertuang dalam UU dalam strategi pelaksanaanya yaitu, peningkatan mutu dan relevansi, pemerataan kesempatan belajar, dan efesiensi penyelenggaraan pendidikan serta tercapainya demokrasi pendidikan.

Dengan adanya konsep integrasi program Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) dengan program CSR (Corporate Social Responsibility) sebagai partisipasi dunia usaha dan masyarakat sipil guna mempercepat target kinerja pembangunan, serta konsep awal program, melalui pendamping dari yayasan Tambuhak Sinta, hibah dari Asean CSR Network dan APBD Daerah.

“Melalui Program Pendidikan Sanitasi dan Cinta Lingkungan TK Percontohan ini merupakan langkah awal kerja sama yang sangat baik untuk membantu dan memperkuat program pemerintah daerah saya menghimbau kepada lembaga yang menjadi Pilot Project dari program agar dapat bekerjasama dengan pihak PT. ATA,” ujar Indra Yustina, S.Kom saat membacakan sambutan tertulis Kadis Pendidikan.

Pada kesempatan itu, Askep Kemitraan PT. ATA Beswendri mengatakan, kegiatan Sanitasi Cinta Lingkungan ini terdiri dari tiga tahapan yaitu yang pertama sosialisasi dan pelatihan, yang kedua adalah pemenuhan standarisasi sekolah dan yang ketiga program evaluasi kinerja.

Program dan sosialisasi dan pelatihan itu adalah sosialisasi program sendiri, tujuannya untuk menyatukan pemahaman dengan para guru, kepala sekolah stekholder yang terkait dengan program ini. Kalau untuk pelatihan kita ada namanya pelatihan inovasi belajar di abad ke 21 jadi belajar itu seharusnya sesuai inovasi kemajuan jaman,” kata Beswendri Askep Kemitraan PT. ATA.

Menurutnya supaya tidak monoton sepanjang tahun dan supaya lebih kreatif, inovatif dan bisa diterapkan oleh murid dan mudah ditangkap oleh murid, itu berkaitan dengan sanitasi dan cinta lingkungan. Selanjutnya ada namanya sosialisasi guru gaya hidup sehat itu ada tiga kali pelaksanaan nanti bagaimana, mendemonstrasikan kepada anak murid dan guru, bagaimana cara berbudaya hidup sehat di sekolah maupun di rumah.

Kemudian ada program memenuhi standard sekolah, baik standarisasi pendidikan seperti pengarsipan, perencanaan, pembelajaraan ini akan kita standarkan sesuai standar pendidikan nasional atau standar akreditasi. Kemudian pemenuhan kebutuhan fasilitas belajar mengajar di sekolah alat-alat pemblajaran yang menunjang sekolah tersebut.

Kemudian pemenuhan standar bangunan dan fasilitas umum dan lainnya di sekolah seperti bangunan sekolah, sarana dan prasarana kebersihan dan cinta lingkungan, seperti toilet dan perlengkapan lainnya.

Poin yang ketiga yaitu perlombaan, budaya hidup sehat dan cinta lingkungan ini akan di ikuti oleh seluruh TK di Gunung Mas akan dilaksanakan di akhir bulan Desember Tahun 2018.

“Selanjutnya ada namanya lokakarya untuk mengukur indeks kemajuaan program, sejauh mana program yang kami terapkan apakah program ini bisa diterapkan atau tidak bisa diterapkan dan yang menilainya nanti adalah guru-guru dan stekholder yang terlibat di dalam program ini. Selanjutnya yang terakhir ada pelaporan yang disusun rekomendasi apakah program ini terlaksana dengan baik atau dimodifikasi atau akan diteruskan,” pungkasnya.

program yang di lakukan sangat bermanfaat demi kelangsungan hidup oleh karena itu dalam memberikan ilmu pengetahuan tentang sanitasi lingkungan harus di sertakan alat sanitsai dan cara penggunaannya. http://inaproinstrument.com/

5 Manfaat Menjaga Kesehatan Lingkungan Kerja di Perusahaan Anda

Kesehatan lingkungan kerja adalah kondisi di mana lingkungan kerja Anda secara fisik, bersih dan nyaman. Tidak ada sampah, debu, kotoran, serangga, dan yang lain. Kesehatan lingkungan kerja yang terjaga, akan berdampak positif bagi karyawan dan perusahaan. Ketika karyawan bekerja di lingkungan kerja yang sehat, ia akan mampu bekerja secara optimal dan maksimal. Berbeda ketika kesehatan lingkungan kerja tidak terjaga, di mana virus, kuman, dan bakteri berkembang dengan bebas sehingga menghasilkan penyakit.

Untuk lebih lengkapnya, simak ulasan di bawah ini mengenai manfaat menjaga kesehatan lingkungan kerja bagi karyawan dan perusahaan!

Menjauhkan Penyakit

Satu alasan utama mengapa sangat penting untuk menjaga kesehatan lingkungan kerja adalah karena menghindari penyakit. Seperti yang sudah diketahui bahwa kuman, virus, dan bakteri lebih mudah berkembang di lingkungan yang kumuh dan kotor. Jika lingkungan kerja Anda tidak terawat dan tidak terjaga kebersihannya, maka beragam jenis penyakit bisa mudah tumbuh.

Penyakit seperti diare, flu, alergi, masalah pernapasan, dan penyakit lain akan mudah datang dan mengancam kesehatan Anda jika tidak ada sistem kebersihan yang jelas di lingkungan kerja. Hal ini tentu akan membuat Anda dan karyawan lain tidak nyaman bekerja lama-lama. Oleh sebab itu, untuk menghindari hal buruk pada kesehatan karyawan, perusahaan hendaknya memiliki sistem kebersihan yang jelas sehingga lingkungan kerja tetap bersih setiap harinya.

Meningkatkan Produktivitas

Sudah pasti Anda merasa lebih produktif dan semangat ketika bekerja di tempat yang bersih dan nyaman. Sebaliknya, Anda tidak akan betah berlama-lama bekerja di tempat yang kotor. Oleh karena itulah penting menjaga kesehatan lingkungan kerja demi alasan produktivitas. Ketika lingkungan kerja Anda bersih, tidak ada debu maupun kotoran, dan semuanya tertata rapi, ide kreatif cenderung lebih mudah muncul. Berbeda ketika tempat Anda tidak terjaga dan terawat, hanya akan ada rasa sumpek dan penat selama bekerja.

Menjaga Sistem Kerja Tetap Efisien dan Efektif

Di samping dua alasan menjaga kesehatan karyawan dan produktivitas, menjaga kesehatan lingkungan kerja penting untuk menjaga sistem kerja tetap efisien dan efektif. Ketika perusahaan memiliki lingkungan kerja yang sehat secara fisik maka sistem kerja yang sudah ditetapkan akan mudah dijalankan. Hal yang sama tidak akan terjadi ketika kondisi lingkungan kerja tidak terawat dan kumuh.

Contoh mudahnya, perusahaan besar seperti Google menyediakan banyak fasilitas di lingkungan kerja untuk karyawannya. Fasilitas ini sudah seharusnya dijaga, dibersihkan, dan dirawat kesehatannya agar fungsi utamanya bisa berjalan. Bagaimana jika fasilitas kantor Google yang ditujukan untuk karyawan tidak dijaga kesehatannya? Tentu saja sistem kerja perusahaan tidak akan berjalan bagaimana semestinya.

Meningkatkan Mood

Kesehatan lingkungan kerja yang terjaga akan meningkatkan mood para karyawan. Bayangkan bagaimana jika Anda harus bekerja di tempat kumuh dan kotor yang sama sekali tidak baik bagi kesehatan. Apakah Anda merasa senang dan termotivasi? Apakah Anda akan tetap bersemangat untuk menyelesaikan pekerjaan? Tentu jawabannya tidak. Anda hanya akan merasa tertekan, suntuk, sumpek, dan stres. Oleh karena itu, penting untuk memastikan kesehatan lingkungan kerja terjaga.

Membentuk Hubungan Kerja yang Baik

Di dalam lingkungan kerja yang sehat, hubungan antar rekan kerja dan atasan akan lebih mudah dilakukan. Komunikasi bisa berjalan lancar antar divisi dan posisi. Tidak terhalang oleh masalah kesehatan lingkungan kerja. Bayangkan bagaimana jika lingkungan kerja Anda tidak terjaga, jangankan bekerja, berkomunikasi dengan rekan kerja yang lain saja sudah enggan. Bahkan mungkin Anda malas pergi bekerja jika lingkungan kerja tidak sehat.

Dalam membentuk hubungan kerja yang baik antar rekan kerja ataupun bawahan, Anda tentunya membutuhkan alat motivasi yang tepat untuk dapat diberikan kepada mereka. Salah satu pilihan yang bisa Anda gunakan adalah Sodexo ePass. E-Voucher ini dapat diberikan sebagai salah satu bentuk hadiah dalam program motivasi di perusahaan Anda. Pengiriman voucher sangat praktis, karena bisa dilakukan melalui email. Nantinya, penerima voucher akan memiliki kebebasan untuk berbelanja di berbagai toko online dan gerai toko offline seluruh Indonesia.

Ada banyak aspek dalam perusahaan yang terpengaruh oleh kesehatan lingkungan kerja. Mulai dari kesehatan karyawan, produktivitas, sistem kerja, hingga hal dasar seperti komunikasi. Mengingat ada banyak hal ini, sudah sepatutnya jika perusahaan menerapkan sistem yang jelas untuk menjaga kesehatan lingkungan kerja.

alat penunjang sanitasi tersedia di http://inaproinstrument.com/ dengan kualitas terbaik.

Sanitasi Kota, Tantangan Kesehatan Lingkungan

Faktanya, kondisi sanitasi Indonesia memang masih buruk. Layanan air limbah domestik baru mencakup 51,9% penduduk (2010). Kita cuma lebih baik dari Laos dan Timor Leste di Asia Tenggara. Masih 70 juta penduduk buang air besar sembarangan. Artinya setiap hari ada 14.000 ton tinja (setara berat 4.500 gajah) dan 176.000 m3 air seni (setara 70 kolam renang ukuran olimpiade) yang mencemari lingkungan. Bakteri e-coli dijumpai di 75% air sumur dangkal perkotaan. Tidak heran jika kasus diare saat ini masih mencapai 411 per 1.000 penduduk.

Fakta juga mengatakan, selama 1970-1999, total investasi pemerintah pusat dan daerah untuk sanitasi hanya 200 rupiah per kapita per tahun. Angka ini memang meningkat selama 2000 – 2004 menjadi 2000 rupiah. Selama 5 tahun terakhir ini investasi sanitasi per kapita ini terus ditingkatkan menjadi 5000 rupiah per tahun. Sayangnya, jumlah tersebut masih jauh dari kebutuhan ideal sekitar 47.000 rupiah per kapita per tahun (studi Bappenas, 2008).

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah dalam hal ini Pokja AMPL Nasional yang merupakan bentuk sinergi lintas sektoral dari 8 kementerian, meluncurkan program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Dalam kesempatan peluncuran program yang dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Boediono, memberikan arahan bahwa “pemerintah bertekad untuk mempercepat pelaksanaan upaya meningkatkan akses sanitasi, sehingga masyarakat bisa mengakses sanitasi dasar yang layak”. Berbagai upaya penguatan sinergi kemudian terus diupayakan, termasuk koordinasi bersama kabupaten/kota serta provinsi.

Sebagai salah satu upaya penguatan sinergi tersebut, AKKOPSI (Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi) dengan didukung oleh Pokja AMPL Nasional, kembali menyelenggarakan City Sanitation Summit yang kesepuluh kalinya, atau disingkat ‘CSS X’. Tuan Rumah Banda Aceh telah menetapkan sub-tema CSS X: “Tuntaskan Strategi, Siapkan Investasi di Sektor Sanitasi Secara Holistik”.Sub-tema tersebut diharapkan dapat memperkuat tema besar CSS yang dilakukan sepanjang 2011, yaitu: “Bertekad Mewujudkan Pencapaian Program Pembangunan Sanitasi Permukiman”.

Kegiatan yang dihadiri oleh Walikota Banda Aceh, Ir. Mawardy Nurdin, M.Eng.Sc., dan Sekretaris AKKOPSI, Capt. Josrizal Zain, SE. MM., merupakan pertemuan puncak sebagai wujud deklarasi penguatan tekad bagi pengarusutamaan pembangunan sanitasi di daerah. Ini menunjukkan bukti semakin kuatnya kesadaran kabupaten/kota di Indonesia tentang pentingnya pembangunan sanitasi permukiman. Selain itu, dalam sambutan pembukaannya, Direktur Perkotaan, Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri, Dadang Soemantri, menambahkan bahwa hal ini juga semakin disadari adanya pendekatan tentang pembangunan sanitasi pro rakyat, yang pro pengentasan kemiskinan.

Dadang juga menegaskan bahwa rangkaian kegiatan ini sudah pasti harus diikuti dengan langkah konkret dalam bentuk penetapan kebijakan, penyusunan dokumen perencanaan, penganggaran, pelaksanaan program serta kegiatan pembangunan secara nyata di lapangan. Dengan demikian, diharapkan pembangunan menjadi lebih terarah dan berkelanjutan.

alat sanitasi lingkungan yang berkualitas hanya tedapat di http://inaproinstrument.com/

Air dan Sanitasi untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Dalam kehidupan sehari-hari manusia membutuhkan Air dalam siklus kehidupannya, oleh karena itu pasokan ketersedian air sangatlah penting. Di suatu lokasi tertentu mungkin untuk mendapatkan sumber air yang bersih cukuplah mudah, namun di banyak lokasi lainnya bukan merupakan hal yang mudah untuk mendapatkan air, apalagi air yang bersih.

Untuk dapat menjaga sumber dan pasokan air yang bersih dan sehat, perlu pula diperhatikan bagaimana Sanitasi Lingkungan di sekitarnya. Sanitasi merupakan satu hal penting yang diperlukan untuk masyarakat dalam suatu lingkungan, untuk menuju kehidupan yang lebih baik, yang lebih layak dan yang lebih sehat. Bagaimana menyediakan air bersih dan sanitasi yang baik untuk linkungan dan masyarakat, terutamanya untuk anak-anak, adalah kebutuhan dasar yang perlu diperhatikan dan merupakan tanggung jawab bersama semua pihak, agar dapat terwujud dan terlaksana.

Permasalahan yang terlihat sederhana namun memiliki dampak yang cukup besar dan luas, yaitu BABS (Buang Air Besar Sembarangan), masih banyak terjadi di beberapa daerah di Indonesia, sebut saja misalnya di daerah kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Bagaimana Pemerintah Daerah dan Perangkat Desa di daerah tersebut, melakukan Deklarasi Komitmen Bersama Persepatan Desa ODF (Open Defecation Free atau Stop Buang Air Besar Sembarangan) Kabupaten Sumba Barat Daya, yang ditanda tangani di Tambolaka pada 26 Januari 2017 tahun lalu.


Membangun kesadaran masyarakat bukanlah perkara mudah, merubah kebiasaan yang sudah lama dilakukan dengan perilaku hidup yang baru adalah sebuah tantangan. Dalam hal ini UNICEF dan Pemerintah Daerah beserta masyarakat dan pihak-pihak terkait lainnya, secara bersama-sama dan swadaya juga melakukan sebuah inisiatif gerakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (Community Based Total Sanitation). Salah satu kegiatannya adalah dimana disetiap rumah (1 Kartu Keluarga) memiliki jamban yang sehat dan layak.

 
Di salah satu desa di daerah kabupaten Sumba Barat Daya, yaitu desa Wee Patando, dari total penduduk 514 KK (Kartu Keluarga), sudah 316 KK sudah memiliki jamban permanen, 101 KK sudah memiliki jamban semi permanen, dan 97 masih memiliki jamban darurat. Pada tahun 2018 ini, pemerintah desa Wee Patanda, memberikan bantuan 30 buah jamban kepada masyarakatnya, yang diambil dari dana desa.

Selain itu setelah tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya sanitasi, tidak sedikit dari mereka dengan swadaya biaya sendiri mereka membuat, memperbaiki, dan memperbagus jamban yang mereka miliki. Sehingga timbul rasa memiliki serta menggunakannya dalam keseharian mereka. Dengan berdonasi 1 kali Rp 500.000 dapat membantu memberikan 1 jamban semi permanen dan dengan berdonasi 1 kali Rp 3.000.000 dapat membantu memberikan 1 jamban permanen.

Membangun kesadaran akan lebih mudah, jika sudah ditanamkan sejak dini terhadap anak-anak, bagaimana Sekolah sebagai salah satu tempat dimana anak-anak banyak menghabiskan waktu untuk belajar dan menuntut ilmu, merupakan tempat yang tepat untuk menanam kesadaran tentang sanitasi lingkungan. Semangat perubahan yang dapat dilakukan antara lain melakukan gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), serta menyediakan WC yang layak dan memadai dilingkungan sekolah, seperti yang dilakukan di Sekolah contoh di SD Kanelu.

Di sini UNICEF bersama Pemerintah Daerah, beserta Komite Sekolah, Kepala Sekolah, Guru dan Staf Sekolah, serta anak-anak murid Sekolah, bersama-sama dalam rangka membangun kesadaran sejak dini terkait sanitasi linkungan. Di lapangan UNICEF Indonesia mendukung penguatan kapasitas petugas puskesmas dan guru berupa pelatihan agar mampu memfasilitasi perubahan perilaku sanitasi dan hygiene di masyarakat dan sekolah. Dimana petugas Puskesmas dan kader mendapatkan 2 pelatihan, yaitu: STBM dan wirausaha sanitasi. Sedangkan untuk guru mendapatkan pelatihan tentang promosi hygiene di sekolah, termasuk tentang MHM (Menstrual Hygiene Management).

UNICEF Indonesia, sebagai lembaga internasional yang merupakan bagian dari PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) memiliki mandat, yaitu: UNICEF ada di Indonesia untuk membuat setiap anak dihargai, serta mendapatkan hak nya. Dapat dengan mudah kita temui dilapangan, bagaimana UNICEF memberikan panduan dan informasi yang bermanfaat bagi pemerintah daerah, dalam hal ini Bappeda (Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah), yang sangat membantu mereka dalam pembuatan perencanaan pembanguan daerah agar dapat lebih tepat dalam mengalokasikan anggaran yang dimiliki untuk kesejahteraan masyarakatnya, yang tidak hanya untuk pembangunan jangka pendek saja, namun juga untuk pembagunan jangka panjang dan berkelanjutan.

Selain itu UNICEF Indonesia bersama LSM (Lembaga Swadaya Masyarkat) lokal, membantu dalam memfasilitasi dan memobilisasi masyarakat bekerjasama dengan petugas puskesmas serta dalam hal mengorganisir pelaksanaan kegiatan seperti pertemuan, pelatihan, dan workshop, termasuk membantu advokasi ke pemeritah daerah. UNICEF juga berperan aktif dalam memprakasai berbagai gerakan yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia, seperti ODF dan STBM, agar tetap berjalan dengan baik dan memberikan dampak perubahan yang dapat dirasakan masyarakat secara luas hasilnya.

dalam sanitasi ada beberapa masalah salah satunya adalah penyediaan jamban yang masih kurang oleh karena itu http://inaproinstrument.com/ menyediakan jenis jamban yang di perlukan dalam memenuhi sanitasi yang baik.

SANITASI YANG BAIK TERCIPTA DARI KESADARAN DAN KEPEDULIAN MASYARAKAT AKAN KESEHATAN

Pemerintah menyatakan perlunya perubahan paradigma di masyarakat dalam pengelolaan sanitasi. Itu penting lantaran masyarakat masih memandang pengelolaan sanitasi bukan sebagai kebutuhan yang utama jika dibandingkan dengan kebutuhan lainnya. Untuk merubah paradigma masyarakat tentang pengelolaan sanitasi diperlukan sinergitas dari seluruh pihak baik sektor pemerintah maupun melalui lembaga swadaya masyarakat. Hal ini juga membutuhkan gerakan kalangan muda yang penuh dengan kreatifitas untuk menggaungkan betapa pentingnya sanitasi lingkungan.


Kota Banjarmasin yang memiliki julukan sebagai Kota Seribu Sungai ini memiliki masyarakat yang sebagian besarnya masih mengandalkan sungai untuk melakukan segala aktivitas seperti, jual beli, mencuci pakaian dan prabotan rumah tangga, bahkan aktivitas MCK pun dilakukan di sungai. Tanpa disadari, kebiasaan masyarakat yang sudah ada sejak dulu menimbulkan dampak yang kurang baik terhadap kelestarian sungai. Seiring berjalannya waktu, sungai pun menjadi tercemar akibat dari banyaknya buangan manusia atau limbah yang langsung dibuang ke sungai. Tercemarnya sungai saat ini bisa menimbulkan sumber penyakit penyakit yang akan menyerang masyarakat terutama yang berada di bantaran sungai.


Melihat kondisi seperti ini, Pemerintah Kota Banjarmasin tidak tinggal diam. Melalui SKPD SKPD terkait, Pemerintah Kota Banjarmasin melakukan banyak langkah langkah upaya menjaga kelestarian sungai. Salah satu yang ikut serta dalam upaya tersebut yaitu Perusahaan Daerah Pengelola Air Limbah (PD PAL) Kota Banjarmasin. Air limbah rumah tangga merupakan salah satu faktor yang kuat dalam pencemaran sungai. Seperti misalnya kotoran manusia yang langsung dibuang ke sungai yang mana mengandung banyak bakteri pencemar lingkungan salah satunya yaitu bakteri e-coli. Bakteri E-Coli merupakan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit sistem pencernaan yang serius, yang umum ditandai dengan diare dan kadang disertai mual. Dampak lain dari bakteri E-coli adalah menghasilkan racun yang dapat merusak ginjal, serta melemahkan dinding usus kecil pada anak-anak.

PD PAL Kota Banjarmasin merupakan Perusahaan Daerah yang memiliki tugas mengolah limbah rumah tangga menjadi air bersih kembali. Hal tersebut dilakukan dalam rangka mengurangi kadar cemaran sungai dan menciptakan sanitasi lingkungan yang baik di Kota Banjarmasin. Dengan terciptanya sanitasi lingkungan yang baik, maka taraf kenyamanan, kebersihan dan kesehatan dalam bermasyarakat pun tinggi sehingga dapat menunjang majunya aspek aspek lain seperti pariwisata, ekonomi, dan sosial.


PD PAL Kota Banjarmasin bekerja sama dengan beberapa SKPD terkait sanitasi lingkungan untuk merubah pola pikir masyarakat dan mengedukasi kepada masyarakat tentang betapa pentingnya mengolah limbah rumah tangga demi kelestarian sungai.
Baru baru saja PD PAL Kota Banjarmasin mendapatkan kunjungan dari DPRD Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah dan Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil Universitas Lambung Mangkurat. Tujuan kunjungan tersebut sama yaitu ingin mengetahui sistem pengolahan air limbah rumah tangga yang ada di Kota Banjarmasin serta manfaat atau dampaknya terhadap lingkungan sekitar. Dengan semakin banyaknya kunjungan lapangan yang ada di PD PAL Kota Banjarmasin, diharapkan dapat cepat menumbuhkan kesadaran masyarakat betapa pentingnya mengolah limbah rumah tangga demi kelestarian lingkungan pada umumnya dan kelestarian sungai pada khususnya.

alat sanitasi yang di perlukan dapat tersedia di http://inaproinstrument.com/