10 TIPS MENJAGA KESEHATAN DI MUSIM HUJAN DAN CUACA EKSTRIM

Musim hujan dapat memberikan efek yang signifikan pada kesehatan manusia. Pada satu sisi, hujan dapat membantu membersihkan udara dari polusi dan mengurangi suhu udara yang tinggi. Namun, pada sisi lain, hujan juga dapat memperburuk masalah kesehatan tertentu seperti infeksi saluran pernapasan dan kulit. Selama musim hujan, risiko terkena flu, batuk, dan pilek lebih tinggi karena kelembaban udara yang tinggi dan suhu yang rendah. Selain itu, hujan juga dapat memicu pertumbuhan jamur dan bakteri pada permukaan yang lembap seperti dinding rumah dan perabotan. Hal ini dapat memicu alergi dan masalah pernapasan pada orang yang rentan terhadap kondisi ini.

Selain itu, banjir yang sering terjadi pada musim hujan dapat memperburuk situasi kesehatan, terutama bagi orang-orang yang tinggal di daerah yang sering terkena banjir. Air banjir dapat terkontaminasi oleh kuman dan bakteri, yang dapat menyebabkan infeksi kulit, saluran pencernaan, dan bahkan penyakit menular yang serius seperti leptospirosis. Selain itu, banjir juga dapat memperburuk situasi sanitasi dan kebersihan, menyebabkan penyebaran penyakit yang lebih cepat dan lebih luas.

Oleh karena itu, selama musim hujan, sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri sendiri dan lingkungan sekitar. Berikut Ini adalah 10 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Hujan :

1. Cuci tangan secara teratur 
Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengurangi risiko penyebaran infeksi. Ini terutama penting di musim hujan ketika ada risiko infeksi lebih tinggi.

2. Konsumsi makanan bergizi 
Konsumsi makanan yang kaya nutrisi, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein tanpa lemak, dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan memberikan energi yang diperlukan untuk menghadapi cuaca ekstrem.

3. Minum air yang cukup 
Meskipun mungkin tidak merasa haus pada cuaca yang dingin dan basah, penting untuk tetap minum air yang cukup untuk menjaga tubuh terhidrasi dan membantu menghilangkan toksin dari tubuh.

4. Tetap aktif 
Berolahraga teratur meningkatkan kebugaran tubuh dan juga membantu meningkatkan kesehatan mental. Meskipun cuaca buruk, cobalah untuk tetap aktif dengan berjalan-jalan singkat atau melakukan olahraga di dalam ruangan.

5. Hindari mengonsumsi makanan atau minuman dingin 
Makanan atau minuman dingin dapat memperburuk kondisi pada saat cuaca dingin, karena dapat menurunkan suhu tubuh. Sebaiknya hindari konsumsi minuman dingin, terutama saat cuaca dingin dan basah.

6. Gunakan pakaian yang sesuai 
Kenakan pakaian yang sesuai dengan cuaca agar tetap hangat dan nyaman. Pastikan untuk memakai lapisan pakaian yang cukup, termasuk jaket tebal, topi, sarung tangan, dan kaus kaki yang hangat.

7. Hindari berada di tempat yang lembab dan lembab 
Tempat seperti kamar mandi atau ruangan yang lembab dapat memperburuk gejala penyakit dan menyebar penyakit. Pastikan ruangan Anda terawat dengan baik dan mempertahankan kelembapan yang sehat.

8. Tidur yang cukup  
Tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan tubuh dan membantu meningkatkan daya tahan tubuh Anda. Cobalah untuk tidur minimal 7-8 jam sehari.

9. Jangan merokok 
Merokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda dan meningkatkan risiko terkena penyakit. Hindari merokok atau terpapar asap rokok di lingkungan Anda.

10. Hindari kontak dengan orang yang sakit 
Hindari kontak dengan orang yang sakit, terutama jika Anda sedang dalam kondisi yang rentan. Jangan berbagi pakaian, handuk, atau peralatan makan dengan orang yang sakit untuk menghindari penyebaran penyakit.

Sumber : https://dinkes.tegalkota.go.id/berita/detail/10-tips-menjaga-kesehatan-di-musim-hujan-dan-cuaca-ekstrim

Ancaman Penyakit Saat Musim Hujan

Masyarakat wajib mewaspadai berbagai macam penyakit yang datang saat musim hujan. Terutama di daerah yang sering dilanda banjir. Ada penyakit yang ditularkan lewat binatang dan ada juga yang diakibatkan oleh kebersihan lingkungan yang kurang.

Penyakit Diare, Penyakit Kulit berupa Infeksi dan Alergi, dan penyakit yang mengganggu saluran pencernaan seperti Tifoid berkaitan erat dengan kebersihan lingkungan. Saat banjir, ketersediaan air bersih terbatas, baik untuk kebutuhan minum maupun sanitasi, dan kebersihan makanan yang kurang terkontrol menjadi faktor potensial terkena penyakit-penyakit tersebut.

Sedangkan Demam Berdarah, Leptospirosis, dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang dibawa dan ditularkan melalui binatang. Demam berdarah merupakan momok yang patut diwaspadai setiap saat musim hujan, karena akan terdapat genangan air dan memicu berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti. Leptospirosis disebabkan oleh bakteri leptospira dan ditularkan melalui tikus lewat air kencing. Selanjutnya penyakit ISPA disebabkan oleh bakteri, virus dan berbagai mikroba lainnya.

Untuk mencagah berbagai macam penyakit di musim hujan, masyarakat diharapkan senantiasa menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, makan yang baik dan bersih, istirahat yang cukup dan melakukan cuci tangan dengan sabun setelah melakukan aktivitas, serta senantiasa menjaga kenbersihan lingkungan.

Sumber : https://indonesiabaik.id/infografis/ancaman-penyakit-saat-musim-hujan

Permasalah dan Solusi Menjaga Kesehatan Ternak Saat Musim Hujan

Musim penghujan membawa kebahagiaan bagi peternak karena tanaman rumput sebagai pakan hijauan tumbuh subur. Namun disisi lain, saat musim hujan peternak juga perlu meningkatkan kewaspadaanya terhadap gangguan kesehatan ternak yang dapat terjadi. Pada umumnya saat musim penghujan ternak akan lebih rentan terhadap penyakit. Hal ini dapat dipicu karena daya tahan tubuh ternak menurun akibat stres cuaca karena kondisi lingkungan yang tidak nyaman dengan suhu dingin dan kecepatan angin yang tinggi.

Ketika musim hujan tiba perkembangan bibit penyakit juga akan semakin meningkat karena lingkungan yang lembap merupakan kondisi ideal untuk pertumbuhan bakteri, virus, parasit, dan jamur. Selain itu dengan peningkatan curah hujan dapat beresiko menurunkan kualitas pakan.

Kondisi curah hujan tinggi akan menyebabkan hijauan menjadi basah. Hijauan basah terlebih pada hijauan muda akan memicu kejadian kembung pada ternak. Selain itu juga dapat mengakibatkan diare karena rumput yang di makan banyak mengandung air dan beresiko tercemar kotoran maupun agen penyakit saat musim hujan. Sehingga ketika termakan, ternak akan mudah terkena diare.

Kejadian cacingan pada ternak juga meningkat saat musim hujan. Saat curah hujan tinggi akan menyebabkan air menggenang dan berpotensi larva cacing menempel pada rumput sehingga termakan oleh tenak. Cacingan dapat menimbulkan kerugian ekonomi bagi peternak, seperti penurunan berat badan, pertumbuhan terhambat, penurunan kualitas daging dan jeroan, serta penurunan produksi susu.

Penyakit yang juga meningkat kejadiannya saat musim penghujan yakni Bovine Ephemeral Fever (BEF) atau penyakit demam tiga hari. Penyebaran yang meningkat saat musim hujan penyakit ini dipengaruhi oleh vektor nyamuk yang banyak ditemukan saat musim hujan serta angin kencang yang bersifat lembab dan basah yang akan menyebarkan vektor.

Penyakit non-infeksi yang beresiko meningkat saat musim hujan yakni adanya luka atau trauma akibat kondisi kandang yang licin. Hal ini akan membuat ternak mudah tergelincir atau jatuh. Luka dapat menjadi semakin parah jika kandang dalam kondisi kotor dan banyak lalat yang akan memicu terjadinya infeksi maupun myasis atau belatungan.

Selain itu, satu permasalahan yang dapat muncul saat musim hujan yakni meningkatnya populasi lalat di kandang. Hal ini tentu perlu diwaspadai karena secara tidak langsung akan mengganggu aktivitas ternak, menggangu pekerja dan masyarakat sekitar serta akan memicu penyakit, seperti myasis atau belatungan akibat larva lalat.

Menjaga Kesehatan Ternak Saat Musim Hujan

Namun, diantara semua permasalahan itu, peternak tak perlu terlalu khawatir, karena ada jalan keluar dan upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan segala macam masalah yang ditimbulkan selama musim penghujan.

Tindakan yang dapat dilakukan untuk menjaga ternak tetap sehat saat musim hujan yang pertama ialah dengan menjaga sanitasi dan kebersihan kandang. Saat musim penghujan rutinitas membersihkan kandang harus dioptimalkan untuk memastikan kebersihan kandang terjaga. Hindari air menggenang di kandang dan usahakan lantai kandang tetap kering. Lantai kandang yang sudah rusak sebaiknya segera diperbaiki. Kotoran ternak ditampung di lokasi khusus untuk dikeringkan atau diolah supaya tidak menumpuk dan becek.

Selanjutnya, saat musim hujan sebaiknya ternak dikandangkan namun populasi ternak dikandang sebaiknya tidak terlalu padat untuk menghindari faktor pemicu munculnya dan penularan penyakit.

Hijauan yang akan diberikan untuk ternak perlu dilayukan terlebih dahulu, misalnya dengan cara diangin-anginkan. Usahakan untuk memanen pakan hijauan pada saat matahari sudah terbit lebih tinggi dan pemotongan diatas permukaan air. Hindari memberikan pakan hijauan pada ternak yang dipanen pada pagi hari karena rumput masih basah dan beresiko larva cacing masih menempel pada rumput bagian atas.

Selama musim hujan daya tahan tubuh ternak juga perlu ditingkatkan agar tetap sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak perlu diberikan tambahan vitamin. Misalnya dengan Injeksi Vitamin B Kompleks atau ADE-Plex Inj. Untuk mengurangi bibit penyakit yang ada disekitar kandang dapat dilakukan desinfeksi kandang secara rutin dengan Medisep atau Antisep. Mencegah cacingan juga perlu dilakukan dengan program pemberian obat cacing secara teratur setiap 2-3 bulan sekali guna membasmi cacing secara tuntas, seperti dengan Wormzol-B, Wormectin Plus atau Wormectin Plus-B.

Terakhir dan yang paling penting adalah dengan rutin melakukan pengamatan dan pemeriksaan secara rutin pada ternak untuk penanggulangan penyakit sedini mungkin. Untuk mengevaluasi tanda atau isyarat yang diperlihatkan ternak dengan baik maka perlu mengamati perilaku ternak secara teliti. Misalnya nafsu makan turun, ternak lesu dan jika pada kandang koloni akan tampak menyendiri, adanya leleran lendir dari hidung, kembung, diare maupun gejala tidak normal yang lain. Hal ini bertujuan supaya segera dapat diketahui dan dilakukan tindakan penanganan.

Sumber : https://fpp.umko.ac.id/2021/01/29/permasalah-dan-solusi-menjaga-kesehatan-ternak-saat-musim-hujan/